Berhati-hatilah bilang bertemu dengan Nenek- Nenek dijalan, Karna kamu bisa mengalami hal ini...!!
Malam
itu aku hanya sedang pergi ke sebuah pasar malam, akupun akhirnya berhenti
untuk membeli kue pukis. Tak jauh dari tempat pedagang pukis tersebut, tiba-tiba
seorang teman menghampiri dan menyapaku. Ia nampak datang bersama dengan
Neneknya. Aku memberi salam pada Nenek dan ia belum juga melepaskan tangannya. Wah ini cukup
menyedihkan pikirku. Tinggi Nenek temanku itu sekitar 146 cm, aku menatap
matanya saat ia berbicara denganku, garis-garis diwajahnya, tangan yang
sudah keriput, rambut yang telah memutih. Ia tersenyum, senyuman yang
mengatakan bahwa ia telah melewati setiap perihal kehidupan dan telah hidup lebih
lama dariku. Nenek temanku berkata “jangan pulang, sebelum cobalah semuanya”
aku hanya tertawa mendengar ucapan tersebut.
Temanku
sering bercerita tentang Neneknya,
tentang Nenek yang kadang suka mengomelinya dan suka mengomentari
banyak hal. Namum saat melihat mereka secara langsung, mereka sepertinya sangat
dekat satu sama lain dan aku tahu mereka saling menyayangi lebih dari yang bisa
mereka katakan.
Mereka
berpamitan untuk melanjutkan perjalanan, tapi aku tidak bisa berhenti untuk
terus menatap sang Nenek hingga aku tak melihat punggungnya yang mulai menjauh.
Aku hampir meneteskan air mataku, semua itu mengingatka akan Nenekku yang telah kembali ke Sang Pencipta. Potongan rambutnya yang
sebahu, aku ingat saat memotong rambut Nenek sependek itu. Aku ingat
masakannya yang enak atau bertapa manja dan kadang mengesalkan Nenek, tapi
jujur saja aku sangat merindukannya. Satu
hal yang kusesali adalah karna tak sempat mengatakan bahwa seperti apapun dia,
aku selalu menyayangimu bahkan sejak aku duduk di Sekolah Dasar.
Kita
mungkin tak bisa memilih Nenek seperti apa yang ingin
kita miliki, nenek kita juga kadang sering mengesalkan. Ia suka mengomel, mudah
salah paham namun juga sangat lucu. Tanpa kita sadari ia sering mengkhwatirkan kita,
ia sering berbuat yang aneh aneh supaya kita membagi waktu hanya untuk
menemaninya minum secangkir teh dan beberapa potong biskuit sambil becanda. Jika
kamu masih bisa melihat Nenekmu dirumah dengan segala tingkah aneh dan lucunya,
bersyukurlah. Sebab ia adalah Anugerah, yang mewarnai sebagian kisah hidup kita......
“Segala yang baik bagimu yang jauh
disana” salam sang cucu.